Minggu, 09 Oktober 2016

23

Sudah melampaui 23:23
lama tak berjumpa dengan yang 23:23 
apa kusapa saja ya?
biasanya kalau tidak disapa, datanglah lupa


...
......
..........

kusapa juga akhirnya, 
bercerita tentang sebuah nama 
begini kisahnya:


saat itu, kita duduk menanti kereta sambil membahas Yoga prana dan Osho. kereta api itu datang lama sekali. atau memang kita sedang menikmati pembicaraan hingga waktu terasa lama. biasanya waktu berlalu cepat saat kita bersenang-senang. "aku menikmati ini, Aida. lama tidak ngomongin hal-hal beginian. kisah lama: 2007.

geez ... aku mengantuk sekali. tapi kalau tidur nanti lucid yang engga-engga. beberapa hari selalu datang ke sebuah kampung yang sama, tidak banyak yang kukenal, aku berjalan dengan beberapa teman lama, waktu SMA, dan menggandeng kedua anakku. suasananya tidak nyaman, semacam lama hujan tidak datang, tak banyak harapan dan haus. hingga aku harus berusaha mengadakan hujan beberapa kali dengan tarian hujan yang menggila capeknya. 

sebaiknya kutunggu hingga aku berulangkali mengetik dalam keadaan separuh sadar dan ku akan tidur, dan tak beraturan ku menulis akan susah dicerna. 

aroma vetiver lewat, 
apakabar hujan? jangan lekas pergi
duduk di sini temani kopi yang sendirian menemaniku

zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz
ok
letz lucid

Sabtu, 06 Agustus 2016

terbang ke bulan

Pria pengagum Jamur itu sering datang lewat Lucid. Seperti biasa kita ngobrol tanpa henti seolah tahu bahwa tak banyak waktu yang tersedia. Sesekali rambut ikalnya tertiup angin dan dia mengumpat dengan bahasa yang kocak, bukan umpatan manusia Bumi yang biasa terdengar di Siang hari. Bekas luka sayatan di sebelah kiri wajahnya seperti Lukisan. Beberapa kali dia seperti ingin menyembunyikan, beberapa kali pula aku bilang, 'biarin saja, cakep kok' 
Dan kita bertukar kisah sambil mengunyah daun kemangi. Ya! kemangi! Apa harus mengunyah daun ganja untuk menjadi gila? Kemangi juga bisa. Rasa getirnya menyatukan kita. 

Senin, 18 April 2016

tentang sebuah tempat dalam suatu mimpi

Sebuah lagu membawaku ke sana, ke sebuah tempat yang tak asing buatku. Susah sekali menggambarkan debar yang kurasakan saat melihat tempat yang disuguhkan oleh VIDEO MUSIK Alan Walker dalam Faded dengan sosok Shahab Salehi yang figurnya sama persis dengan sosok 'flamesoul' dalam mimpi. Sudah lebih dari beberapa minggu ini mengganggu sekali. Aku merasa tak sabar untuk bertemu lagi di tempat yang sama dan waktu yang sama seperti biasa; dengan Lucid.

Tidakkah kau merasakannya juga?

Minggu, 31 Januari 2016

baca tulis

Kadang bingung jika suatu saat mendapati di sebuah tempat yang tidak ada buku sama sekali atau terlupa membawa buku di dalam tas karena harus berlari-lari untuk tepat waktu mentaati jadwal harian.
mau baca apa kalau sudah begitu.
larinya ke: menulis!
kalau ga baca ya tulis. Semua itu kegiatan yang menyenangkan. sederhana, tapi bisa bikin bahagia.
apalagi saat hunting buku! Wah!

Sabtu, 09 Januari 2016

Berada di sebuah anjungan kapal dan ternyata Terrarium itu selama ini adalah .... !!!

Saat itu gelap sekali rupanya salah seorang anjungan kapal mematikan semua lampu dan hanya lampu layar saja yang menyala. Aku terbangun karena gelap memanggil. Saat kuhendak menyalakan lampu seseorang melarangku. Rupanya sedang ada pertemuan. Mereka hendak menyerang pemberontak dan menyelamatkan penduduk di sektor A. Komandan pertama melarangku untuk bercerita ke komandan kedua yang saat ini tengah bertugas di belakang. Pintu anjungan utama di tutup dan semua siap untuk melesat dengan pesawat luar angkasa kecil yang berjumlah 5 buah yang sudah siap ditunggangi; mereka hanya menunggu perintah komandan Pertama. 

Aku duduk tenang dengan kedua anakku, Haila dan Habiba. Tak lama kemudian terdengar sebuah sirine berbunyi. Sepertinya mereka harus segera melesat pergi tapi satu orang bermasalah karena ada pembantu komandan Kedua yang tiba-tiba masuk ke anjungan dan 'bang bang bang!' seorang petugas keamanan perempuan menembak pembantu komandan Kedua dan langsung mereka menjalankan rencana semula seolah tak ada yang terjadi. Semua orang pergi, tinggallah aku sendiri di anjungan bersama anak-anakku. 

... di hadapanku ada sebuah Terrarium berbetuk botol silinder dan berisi bunga bakung warna putih, segar dan merekah. Sebelum komandan pergi dia berpesan untuk merawatnya. tak lama kemudian komandan Kedua masuk anjungan pertama dan menggeledah semua ruangan dan akhirnya mendapatiku bertiga dengan anak-anakku. Aku tenang sekali saat itu. Aku merasa kalau aku takut nanti anak-anakku akan merasa gusar dan rewel. Mereka nampak tenang menikmati sarapan saat Komandan kedua mencecarku denagn banyak pertanyaan. 

- kemana yang lain? 
+ tidak tahu
- sejak kapan anjungan kosong?
+ tidak tahu karena aku sibuk merawat Terrarium2 di balkon

komandan Kedua marah luar biasa dan mengancam akan merusak Terrarium2 itu. Aku pun diam saja. 

- dengan apa kalian komunikasi?
+ dengan layar utama

aku berbohong. aku berkomunikasi dengan Komandan pertama dengan sebuah Terrarium -- bunga bakung warna putih. 

layar utama dirusak oleh Komandan Kedua. mereka memutuskan semua alat komunnikasi dan anjungan mati total gelap gulita dan hanya sinar matahari yang menerangi. Komandan kedua keluar anjungan dan aku merasa lega. kemudian aku lihat bunga Bakung putih dalam Terrarium yang tertutup rapat itu seperti bergerak tertiup angin. Komandan pertama selamat. Ahhh syukurlah. Aku menahan air mata sambil berbicara (dalam hati) kalau Komandan Kedua sudah mengetahui ini semua dan anjungan utama mati total tidak ada supply tenaga dan aku bersama 2 orang anakku tertahan di sini. bisa jadi untuk selamanya. 

tak lama kemudian Bunga bakung itu berwarna sangat terang menyilaukan. diikuti dengan sinar yang kemilau dari Balkon. ternyata Terrarium yang kurawat itu sebuah gate, dari situ Komandan pertama dan kawan-kawan seperjuangannya muncul dan menjemputku dan anak-anakku. 

dan aku terbangun. 
sekian mimpi tanggal 9 januari 2016 ini luar biasa. 
terimakasih  dan maaf belepotan nulisnya
takut diserang lupa hahahaha ....