Suasana Ramadhan dan Jumat, mendengar kabar kalau Guruku, pak Hernowo Hasim telah berpulang: Innalillahi wa Inna ilaihi Raji'un. Semoga keluarganya yang ditinggal diberi ketabahan yang berlimpah dan pak Hernowo kini berpulang dengan tenang. Lama tidak lagi bercakap belum tentu kita tidak terikat. Setiap saat, petuah dan nasihat dari beliau, melekat. Setiap hari, seperti yang selalu beliau ujar dalam warisan kitab-kitab aturan menulis dan mengikat makna; jangan sampai tidak menulis (mengikat makna yang bertebaran di alam).
Ada banyak wawasan yang beliau bagi dengan kita semua. Hal itu membuat kegilaanku akan menulis dan membaca pun menjadi-jadi! Kegiatan membaca menjadi sebuah ritual sakral yang mana buku bukan cuma dibaca, tapi diulas kembali dalam bentuk tulisan. Karena aku lebih menyukai kegiatan menulis dengan tangan, semua tulisan itu tertuang dalam jurnal-jurnal harian. Tertimbun nyaman untuk kemudian jika jari ini menemukan waktu yang tepat, akan kembali memberanikan melahirkan kitab. Selamat Jalan, Guruku. Budi baikmu, terikat denganku (kita semua) sepanjang masa. Terima Kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar