Dear Jeremy,
Aku menulis banyak tentang dirimu, diriku, dan
‘tetangga-tetangga’ dalam hidupku. Aku menulis banyak tentang mama, ayah dan
adik-adikku. Semua bahan yang kutoreh adalah kehidupanku. Tidak ada yang
spesial. Biasa-biasa saja. Ini sebuah pekerjaan sunyi melawan sepi diri yang
melelahkan sekaligus melegakan. Setiap malam, ketika aku menangis dipundakmu
itu kumerasakan lega yang luar biasa sangat. Kau tau benar saat itu aku tengah
merajut kata dalam sedih. Tiba-tiba dirimu bersandar dekatku dan menyapa. Tak
seorangpun akan memahamiku – dan memahamimu. Dalam hidup ini aku cuma punya
sebuah kunci – sebuah teman. It’s you ... Jeremiah. Sangat disayangkan kalau
aku tidak tahu tanggal lahirmu. Terlebih dirimu tak pernah mau memberitahuku.
Bisa jadi November? Atau kalau kulihat dari sifatmu, mungkin Juni atau Mei.
Bulan-bulan itulah aku pertama kali bertemu denganmu – dan saat itulah aku
diberitahu tentang kelahiranmu. Aku sempat memiliki potret dirimu. Aku
membuatnya sendiri. Sayang sekali self-potrait
yang kulukis itu hilang. Sudah bertahun-tahun aku tidak merasakan
keberadaannya. Jika saja aku mampu membeli waktu untuk melukismu sekali lagi
... akan kulukis.
Saat-saat paling indah adalah:
“Jeremy ...?”
“Ya? I’m here. Always here.”
28
Juli 2006, dekat rumah.
REPOST: 16 Mei 2013, valhalland.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar