Selasa, 02 Maret 2021

c a t a t an l a m a

 Ada kisah lama yang ingin aku post di sini. Orang-orangnya mungkin tidak akan baca karena memang sudah tiada lagi saling bertukar kabar, kecuali beberapa orang terbaiknya. Di kisah ini aku ingin memberikan gambaran, seperti apa mengumpulkan teks hari ini.

Seminggu itu ada 7 hari dan dalam sehari ada duapuluh empat jam dan itu adalah waktu yang lama untuk mengumpulkan aneka pertanda dan penanda. Kita akan mengumpulkan teks-teks yang lewat saat itu, baik yang sengaja dari kita atau tidak sengaja dari semesta, begitu pula sebaliknya. 

Saat aku membaca diari lamaku ini, beserta fotonya, aku berasa kembali di masa saat itu. Bahkan aku mengingat minuman yang aku pesan dan juga suasana kafe yang terhidang saat itu. 

===

k.e.b.e.t.u.l.a.n

 

(ini gambar lely dan teman baiknya lagi main mainan tradisional dakon)

Aku cuma ingin mencatat kebetulan-kebetulan yang terjadi seminggu terakhir ini.

Hari sabtu kemarin, tanpa sebab yang kuketahui kuku ibu jari kakiku ada yang patah. Agak aneh memang. Dan hari seninnya aku ditelp teman kalau ibu jari kaki sebelah kirinya – sama denganku, kukunya dicabut karena infeksi. Aku kaget banget. Loh ... sama donk. Malamnya setelah dia kasih kabar itu. Ibu jari kaki kiri mematahkan kukunya lagi. Lucu banget deh. Trus waktu kemarin ketemu dia, kubilang, ‘kamu jangan berulah lagi dengan kuku-kuku kakimu lagi deh, bisa jadi aneh nanti kakiku kukunya patah tanpa sebab.’ Dia ketawa aja.

Trus kejadian lagi ni. Rabu kemarin tanggal 2 mei itu aku berencana ke kafe Dekat Rumah di belakang BCA. Aku rencana ke sana ama banyak temen. Tapi pada ngga bisa dan akhirnya aku ke sana ama Syav dan Faiq. Kita makan dulu karena dah laper. Nah sebelum berangkat tuh aku sempat mikir betapa asyiknya aku bisa nge-dekon kompatiologi bareng temen-temen di DR Cafe nanti. Trus aku sempet mikir tentang Lely yang juga sama-sama anak dekon kompatiologi yogya yang baru ketemuan sekali pas di dekon ma Vincent Liong di Amplaz.

Ehhh ... sampai di DR Cafe, begitu masuk cafe nya, aku kaget lagi. Kulihat Lely ama temennya yang juga sama-sama dah pernah ikut dekon lagi main dakon. Aku langsung nunjukkin Syav ama masih kaget-kaget. Lah si Lely sendiri juga kaget lihat aku. “Aku baru aja mikirin Mbak loh sore tadi. Kok bisa ya?” aku masih dengan aroma kaget, “Iya sama aku juga mikirin kamu sore tadi sehabis mandi sekitar jam lima.” Kita ngobrol cukup banyak tapi kurang memuaskan karena disambil lalu dengan ini dan itu. Trus kita tukeran no hape dan janjian ketemuan lagi.

Kebetulan-kebetulan ini bisa dibaca. Bisa diprediksi lama-lama. Ada banyak teks bertaburan. Ada peminjaman bukuku yang Celestine Prophecy ke Syav, ada pembicaraan tentang bukunya Torkom Saradaiyan yang judulnya Meditasi. Ada pembicaraan tentang masalah dekon. Ada teh lemon tea panas, teh lemon tea dingin, teh blackcurrant panas, dan pertukaran permen coklat. Ada helm putihku yang jatuh. Ada telp dari Fanni, ada telp dari Zaid masalah ajakannya ke aku untuk gabung ke partai politik. Ada pembicaraan sebelum tidur dengan Nora, tentang politik juga. Ada sms penolaanku ke Zaid tentang tidak minatnya aku bergabung ke partainya. Ada dekon dan ada dakon. Ada eyeliner dan celak. Ada banyak hal yang kucatat di buku Text-ku.

Once, aku pernah nunjukkin buku kumpulan textku ke seseorang dan dia kasih respon dingin ... hihi ... ya udah deh ... padahal bayangan dan harapanku dia akan membicarakannya hohoho ...

Valhalland, 2 Mei 2007

Sabtu, 13 Februari 2021

Menunggu Messiah (Netflix, 2020)

Messiah adalah seri televisi web cerita seru Amerika Serikat yang diciptakan Michael Petroni. Musim pertama terdiri dari sepuluh episode, yang ditayangkan di Netflix pada 1 Januari 2020 dan aku baru sempat menontonnya di tahun 2021. Review filmnya mungkin bisa didapat dengan cepat di internet, wikipedia atau movie review lainnya. Aku sempat membaca beberapa sinopsis yang ditulis di beberapa situs. Bahkan, terakhir aku membaca sinopsis yang di Mojok : Menyimak Messiah ala Mojok dan juga beberapa review lainnya yang buatku kok kurang dapet feelingnya yah. Mereka lebih melihat akting pemain Mesiah-ya yang katanya polos tak berbobot. Lha khan memang memerankan Al-Masih, masa' harus ugal-ugalan. Baru lihat adegan Mesiah nembak anjing aja pasti dah bertanya-tanya: WTF? Padahal itu adegan yang kalau mau dicermati itu semacam hal yang ingin ditunjukkan bahwa Mesiah engga selamanya menyembuhkan kalau tidak ada titah untuk menyembuhkan. Akui saja, orang yang punya agama musti paham situasi itu. 


Di film ini, awalnya aku mengira kalau Al-Masih ini backgroundnya adalah pengikut Zoroaster, tapi ternyata backgroundnya adalah Yahudi yang tinggal di Iran. 

Dari film ini kita bisa melihat bagaimana sebuah agama lahir. Seorang tokoh yang revolusioner, dan memiliki mukjizat-mukjizat, kemudian dia memiliki pengikut. Diantara pengikutnya kita lihat aneka ragam orang. Ada yang awalnya tidak percaya, kemudian percaya. Ada yang awalnya percaya, kemudian melepas kepercayaannya. Ada yang tidak peduli dengan asal usul sang Imam, ada yang selalu mencari tahu asal usul sang Imam dan merasa kalau sejarah kehidupannya cukup mengganggu keimanan. 

Kalau kita baca Taurah dan Al Kitab kita akan melihat kalau kehidupan para Nabi dan keluarganya pun banyak kisah dan sejarah. Ada Nabi yang dibilang penyihir, penipu, pendiri Cult, dan bahkan orang gila. Maimonides mengatakan kalau Nabi Muhammad adalah nabi palsu dan orang gila. Yesus juga merupakan penggerak agama yan terpisah dari Yahudi. Buddha Gautama dulu juga seorang Hindu yang kemudian memiliki banyak pengikut. Semua penggerak revolusioner itu selalu punya latar belakang dan catatan sejarah. 

Aku tidak mengatakan kalau ciri-ciri dari Al-Masih adalah semacam yang diperlihatkan oleh film ini, akan tetapi film ini memperlihatkan seperti apa agama itu berkembang. Ada konflik, perang, cinta kasih, cinta buta, politik, drama, kebencian, rasa rindu, kasih sayang, kekaguman, dan juga pasrah.

Di film ini ada sebuah scene yang mana scene ini diketawain oleh salah seorang penulis sinopsis film di internet. (Sinopsisnya ada di sini: Sinopsis MainMain.Id). Sinopsis ini melihat sebuah adegan anak penggembala domba yang kelak akan menemukan Aviram, Al-Masih dan dua orang Israel lainnya sewaktu mereka tersungkur di ladang Bunga. Scene awal, dilihatkan kalau anak penggembala ini, sepertinya bener-bener terasing dari dunia modern, akan tetapi scene pendek ini memperlihatkan kalau anak gembala dan juga teman-teman desanya itu sekolah dengan menggunakan Tablet. Yup Sekolah dari Rumah dengan menggunakan teknologi canggih. Di akhir scene, anak gembala ini yang mengukuhkan keraguan Aviram dan teman-temannya dari Israel, tentang keajaiban Al-Masih: membangkitkan yang sudah mati. 

Sebagai penonton film, kita engga tau apakah benar Aviram dan rekannya mati dan kemudian dibangkitkan kembali oleh tangan ajaib Al-Masih atau tidak? Anak gembala yang punya kuncinya. 

Sesuatu yang magis spiritual itu engga bisa di nalar tapi hati engga akan bentrok dengan akal. Sangat menyesalkan kadang pembuat sinopsis, suka luput melihat simbol yang tersembunyi dalam sebuah film, atau bahkan malas untuk menarik benang merah dengan apa yang telah terjadi di dunia. Jadi, mereka terlalu menikmati cibir-mencibir. Padahal, ruang yang mereka pakai untuk menulis itu dibaca oleh banyak orang. 

Rabu, 03 Februari 2021

Rosea datang selama Pandemi

Kisah Berdamai dengan Rosea kemaren menceritakan tentang Rosea yang menyerang kulitku. Alhamdulillah ternyata memasuki bulan Februari sembuh sudah dan kulit kembali seperti semula. Tiada bekas. Ternyata memang benar sekitar 2 bulan baru sembuh. Alhamdulillah. Yang ajaib adalah alergi dinginku engga muncul lagi. Biasanya tiap dua hari sekali ku harus minum Incidal karena alergi dingin. Entah apa yang membuatnya begini, mungkin karena asupan vitaminku rajin dan ampuh jadi imun lebih oke dalam menghadapi alergi. 

Selama pandemi ini aku sudah beberapa kali ke dokter dan sakit, jadi harus jaga diri juga biar engga terpapar oleh aneka ragam virus yang rumit. Ya aku tau kalau kita hidup berdampingan dengan virus, bakteri dan mikroba yang berjumlah milyaran dan trilyunan itu. Tapi alangkah nikmatnya kalau mereka bersarang sebentar saja sesuai siklusnya tanpa merusak organ inangnya. Maka penting buat kita untuk kerap ngobrol dengan tubuh kita, di sana juga ada milyaran makhluk lain, yang kolaborasi dengan imun tubuh kita dan menjaga tubuh dan jiwa kita agar siap tempur melawan rintangan. 

Nah semoga ni P.Rosea engga balik lagi ya. Amien. 


ini ada FAQ tentangVirus ini yang mungkin membantu untuk kalian yang terkena PR ini.

The exact cause of pityriasis rosea is unclear. Some evidence indicates the rash may be triggered by a viral infection, particularly by certain strains of the herpes virus. But it's not related to the herpes virus that causes cold sores. Pityriasis rosea isn't believed to be contagious.

It also is not due to any known type of allergic reaction. This condition is not a sign of any type of internal disease. Since it is neither contagious nor sexually transmitted, there is no reason to avoid close or intimate contact when one has this eruption.

Its exact cause is unknown. No germ (bacterium, virus, or fungus) has been found in people with the rash. However, certain types of human herpes viruses may be a part of the cause. It is not associated with food, medicines or stress.

Pityriasis rosea eventually goes away on its own, even without treatment, and usually does not leave any scars or permanent marks. However, people with darker skin may have residual dark spots at sites of inflammation which can last for many months before resolution.

The rash goes away on its own, usually within two months. Any skin discoloration from the rash will fade after another few months. The exact cause of pityriasis rosea is unknown.

What is pityriasis rosea and stages? Pityriasis rosea is a common viral infection that usually affects individuals between 10-35 years of age. The rash typically lasts six to nine weeks, rarely extending longer than 12 weeks. Once a person has pityriasis rosea, it rarely recurs.

Kamis, 28 Januari 2021

Mimpi dengan seseorang dari Klan Hutan Bambu

 Semalam aku mimpi diculik beberapa orang dan dimasukan ke dalam sebuah ruangan dengan banyak sekat. Ruangan itu berwarna putih dan banyak peralatan medis. Salah satu orang itu masuk. Pemuda dengan kulitnya yang pucat dan matanya sipit. Tidak ada senyum dari dirinya. Dia langsung menyuruhku merapikan ruangan itu sementara dia cuma merapat ke jendela dan diam saja. Aku bingung karena di luar ruangan sangat ramai, seperti sedang ada acara. Aku beusaha diam-diam membuka pintu bukan untuk melarikan diri, tapi ingin tau sedang ada acara apa di luar. Kemudian kulihat ada mamaku dan kedua anakku dengan tamu-tamu yang lain tengah bercanda asyik. Lalu apa yang kulakukan di bilik ini, pikirku. 

Kemudian sebuah tangan dari belakang mendorong pintu yang ku buka sedikit. Aku pun tersentak kaget dan mengatakan kalau aku harus segera keluar. Dia kemudian tidur di atas kasur besi yang tiba-tiba muncul di atasku. Tubuhnya telentang, kemudian tengkurap menghadapku, tidur pulas melayang di kasur besi yang transparan tadi. Aku bisa melihat seluruh tubuhnya yang pucat itu, bernyawa tapi semacam tidak bersenyawa. Tidak ada gairah hidup. Entah apa yang ada di dalam pikiranku, kita berciuman yang sangat lama, hingga lampu neon terang di kamar menyala menjadi semakin terang dan semakin terang dan semakin terang dan seolah cahayanya menelan kita berdua, hingga kemudian meredup pelan-pelan dan terbangunlah pemuda tadi. 

Dia sedikit terkaget. 

Aku pun juga. Apa karena ciumanku tadi? Aku meminta maaf padanya. Tapi dia bilang, ''tidak ada waktu. Ikuti aku segera!"

Dia segera membuka jendela di mana tadi dia merenung lama, kemudian melompat dan mengulurkan tangannya. Aku masih terdiam. Aku khan punya tanggungan sebagai anak dan seorang ibu. Masak mau pergi begitu saja. Aku harus menyelesaikan tugasku dulu. Rupanya dia membaca pikiranku. Dia kemudian berkata, "Setelah selesai urusanmu, cari aku!"

Aku kemudian menutup jendela tadi dan membuka pintu di sebelah kanannya, di situ aku melihat mamaku, dia bertanya aku menghilang kemana? Kemudian aku segera mempercepat waktu, kemudian anakku yang kedua sudah dewasa, dan anakku yang pertama sudah bisa menjadi penggantiku, sehingga mamaku tidak kuatir lagi, dan aku langsung melesat menuju jendela menuju Hutan Bambu. Mamaku sejenak sadar kalau aku akan pergi jauh, kemudian aku lucid, dan membuat diriku menjadi dua. Aku suruh tubuh palsuku itu masuk ke ruangan yang tadi ada pesta dan membaur, kemudian diriku yang asli, membuka jendela dan melesat dalam hutan Bambu. Tak jauh, aku sudah menemukannya. Kita pun ditimpa sinaran cahaya yang menyilaukan dan menghilang. Aku melihat mamaku sibuk dengan diri palsuku dan tidak memasang curiga apapun. Bagus, pikirku. 

Pemuda bertubuh pucat dan mata sipit tadi membagi sedikit senyumnya, seolah bilang, "Kita sudah sampai."

DAN AKU TERBANGUN!! ADUH 

SAMPAI KEMANA kak????

Selasa, 26 Januari 2021

Berdamai dengan Rosea

Desember 2020, aku merasa ada bentol-bentol di sekitar kaki, engga banyak tapi cukup mengganggu karena gatal yang luar biasa dan sempat demam selama beberapa hari. Aku nyangkanya ini semacam kena sengatan tomcat atau virus herpes. Biasanya dikasih salep, sembuh paling engga tiga hari sudah kering. Loh ini kok sampai lebih dari seminggu masih saja ada dan tambah gatal, mulai merambah ke bagian perut. 

Aku pun ke dokter kulit, dan oleh dokter dibilang kalau aku kena Pityriasis Rosea. Aih namanya manis ya. Tapi engga dengan rasanya. Dan dokter menambahi kalau ini sembuh dalam waktu 9 minggu hilang dengan sendirinya. Tapi aku lega sudah mendapat info ini dari dokter. Kalau cuma googling aja aku sempet mengira ini Jock Ichy karena aku sering olah raga dan mungkin tidak lekas mengganti baju olah raga atau tidak lekas mandi. Ternyata bukan. 

Aku diberi vitamin, salep racikan dan juga anti virus oleh dokter, aku minum selama beberapa minggu dan ini sudah agak mendingan. Bekas dari bentol merah itu sekarang terlihat menjadi bentol hitam. Kata dokter nanti dengan lotion salep bisa sembuh dan hilang bekasnya. Baiklah. Aku menurut. Sambil nge googling aku juga nambah wawasan nanya ke dokter, hasilnya memang virus ini engga ada yang tau. Ini termasuk Human Virus juga tapi kurang bisa dipahami. Yang jelas, dia punya siklus sendiri dan menghilang setelah sekian waktu. Aku bertanya apa virus ini bisa masuk nyantol ke organ lain, misalnya ini gatal-gatal menyerang organ lain? dokternya bilang, engga. 



16 Desember 2020

Selain salep, aku diberi Isoprinosine 500mg, Lameson dan juga obat biar ga kumat Maagnya. Karena kalau minum Lameson, suka kumat maag nya. 

20 januari 2021

Aku kembali ke dokter dan diberikan Salep racikan, Rupafin dan Naturoxy. 

Dan hari ini 27 Januari aku sudah lumayan enak. Engga gatel lagi dan ini berarti aku masuk minggu ke 8. Moga bisa kelar sembuh tak berbekas saat memasuki Februari 2021 ya. BTW gambar aku ambil dari internet yah. Hehe. 

Relaksasi dengan Isi Lemari

Beberapa orang mungkin akan mengeluh tentang menumpuknya cucian dan pakaian untuk disetrika. Tapi banyak juga orang yang merasa bahwa mencuci dan meyetrika pakaian itu sebagai bagian dari tugas rumah yang bikin relax. Pekerjaan rumah yang paling kunikmati dari kecil adalah menyapu, mencuci piring, menyapu latar, menyirami kebun dan menyetrika pakaian. Semua tugas rumah ini nampaknya berat, tapi sesungguhnya bikin relax. 
Lupakan pergi ke spa atau menyendiri di sebuah cafe untuk menikmati me-time terlebih saat pandemi bersemi seperti saat ini; karena kegiatan yang satu ini bisa membuat Anda merasa puas setelah sukses menaklukkan kerutan pada pakaian dan melipatnya rapi, masuk lemari. 

hello 2021




Hello, let me introduce to Two Worlds: a quick paint with oil pastels and B5 size paper. I feel insecure about many things, and this painting describes it all. some people consider art as a less important activity, but I feel happier with only 30 minutes doing art like this. I don't know how to paint, and I'm not good at making sketches but I love mixing colors and shapes and create something that soothes my soul. 

I quit drawing when I enter Primary School. I remember that I no longer making beautiful scenery picture anymore, I just playing with abstract sketches. I heard several people commented on my painting as 'what is that?' or 'no use' ... 

I really don't mind at all with all the comments. I keep drawing in my sketchbooks, but I no longer had trophies or win any drawing competitions just like when I was in Kinder Garden. it take courage to stand out with strange hobbies like making art, writing, collecting feathers, dust, mold, or even awkward gardening since you prefer to have worms as pet.