Tampilkan postingan dengan label UFO. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label UFO. Tampilkan semua postingan

Selasa, 20 Agustus 2019

hantu di Lembang .. purnama terbilang gemilang. Sukses!




Aku bukan orang yang bisa melihat Djinn sewayah-wayah; cuma kadang-kadang aja aku bisa melihat dan merasakan dan itu aja engga bisa detail. Jadi kalau aku sampai melihat entitas itu,berarti dia mengeluarkan energi cukup besar untuk memberi petunjuk. Sayangnya aku engga terlalu minat untuk mengikuti petunjuk mereka.

Purnama kemaren aku melihat Djinn berupa kakek tua di Bosscha Lembang. Saat itu malam belum larut dan aku berdua dengan teman duduk dekat Observatorium utama paling atas. Suasana memang sepi sih engga ada orang sama sekali. Udara dingin tapi engga ada angin, dan tiba-tiba muncul itu siluet kakek tua dari arah pohon besar dan berjalan perlahan. Yang aku heran, fisiknya siluet dan itu cukup aneh untuk disebut manusia. Dia berjalan .. tuma'ninah gitu modelnya ha ha ha. Aku bilang ke temanku, 'itu orang khan?' temenku ga jawab apa-apa dan langsung nubruk narik tanganku ngajak lari. Aku masih penasaran, ni temenku ngerjain aku apa engga, jadi aku tanya dia berkali-kali sambil nunjukin itu sosok bayangan yang masih jalan menuju gedung Bosscha. Temanku itu langsung tegas bilang, 'Engga ada orang, mbaaak!!' wajahnya pucat. Aku memastikan bayangan itu menghilang kemana dan engga nyusul di belakang kita dan kita pun ngibrit lari turun ke Wisma di bawah hahaha. Lucu banget adegannnya kalau ada CCTV pasti geli lihatnya.

Jarang banget sih aku lihat penampakan gitu ditemenin teman yang absurd. Aku engga terlalu nyaman dengan penampakan-penampakan. Feelingku, kalau mereka sering berani muncul di aku, ntar bikin aku jadi mudah was-was; tapi itu aku juga lawan sih. Bukan dengan ayat; soalnya feelingku juga mengatakan kalau mereka ga terlalu mempan dengan ayat; mereka sudah akrab. Maka itu aku lawannya dengan akal saja. Kalau aku aktifken logikaku, mereka engga mudah main-main ke aku.

Jumat, 03 Februari 2017

Ketika (Anak kecil yang ngeLucid) =)



Pagi-pagi kalau bangun tidur, aku musti tanya 'Suhaila mimpi apa tadi malam?' (((please jangan ditanya mengapa bangun tidur engga baca doa atau sholat dulu? karena engga kuceritakan saja. lagi mau fokus dunia mimpi))). Dia mulai sadar mimpi sejak umur 4 tahun, saat mulai paham kalau tidur itu mendapatkan pengalaman yang berbeda dengan kehidupan saat tidak tidur. Dia awal dulu pernah cerita main di sebuah rumah, tapi bukan rumah ini cuma ada keluarga lengkap di situ. Tapi aneh, kata dia, kalau rumahnya kok beda ya? Dia juga bilang pas bangun, sudah ga ada rumahnya. Saat itu baru kujelaskan tentang: Mimpi. 'Ya, itu namanya mimpi. Jadi suhaila bisa jalan-jalan dan main di dunia mimpi ... saat Suhaila tidur.'

Lambat laun dia tanpa ditanya pun langsung cerita semalam mimpi ini dan itu. Tema besarnya antara: mimpi indah dan mimpi buruk. Pernah beberapa kali lucid, seperti tadi malam, dia mendapati Lucid Dream, dia bilang kalau dia tengah berpetualang dengan teman-teman sekolahnya, dan saat itu ada sebuah kejadian sebuah benda masuk ke dalam ember yang besar, anak-anak yang lain kesusahan mau ambil. 'Engga ada tools', kata dia. 'Trus aku harus berpikir pakai apa ambilnya, tiba-tiba ada tools-nya mickey mouse dan ada alat buat ambil bendanya. akhirnya bisa.'

Lucid! 

Dunia lucid merupakan dunia dimana mimpi bisa kita kontrol. Panjang dunia itu ya sepanjang kita bisa mengatasi kesulitan saat berada dalam mimpi. Lucid dream adalah sadar bahwa kita berada dalam mimpi, dan untuk bisa sampai ke sana butuh tahapan-tahapan; kita tidak langsung  berada di kemampuan untuk sadar kalau kita sedang mimpi, tapi mulai mengalami kemampuan bisa mengatasi kesulitan yang dihadapi dalam mimpi. Lamalama kita akan sadar bahwa kalau kita berada dalam dunia mimpi dan mulailah bereksperimen macam-macam. 

Cara untuk mulai mengelola Lucid Dream diantaranya:

 Menulis buku mimpi

Nah, karena Suhaila(6 tahun) masih belum lancar baca dan tulis (plz don't judge her ya. dia tengah berusaha untuk belajar menulis dan membaca he he he) maka aku membantunya mencatat jurnal mimpi dan buku harian dia. Ruang belajarku dan anak-anak berada dalam kamar, jadi ketika fresh baru bangun tidur, suka aku pijat-pijat jemari kaki biar rilex sambil kutanya pelan-pelan, 'semalam mimpi apa?' nanti dia akan cerita dengan segala mood yang ada. Yang penting, mimpi sudah ku'pancing' dan kusimpan dalam buku sesaat setelah selesai dia cerita. 

Memberikan afirmasi positif saat mau tidur

Biasa kalau mau tidur habis doa itu kadang kukasih obrolan, kalau nanti mimpinya engga enak, jangan takut, bisa diubah kok sesuai yang Suhaila mau. Ini kalau istilah kerennya: 'Aku sadar kalau aku bermimpi' dulu umur 4 atau 5 tahun masih belum paham arti kata 'Sadar' dan penggunaannya. Nah sejak umur 6 tahun ini mulai dikenalkan arti kata 'sadar' setidaknya saat kubilang: 'Aku sadar kalau aku bermimpi' dia sudah paham maksudnya. Hasilnya, ya dia sering cerita kalau dia tahu itu mimpi tapi sering kali cerita: 'engga bisa keluar dari mimpinya, uma!' Ha Ha Ha ... serem juga ceritanya. 
Sebagai tambahan, kalau saat dia terlelap di satu jam awal dia pejam mata, suka aku kasih afirmasi: 'Jadi lebih tenang, jangan mudah marah, jangan mudah sedih dan sakit hati ya.' Soalnya akhir-akhir ini dia dan teman-temannya mulai saling menularkan gejolak jiwa mudah tersinggung, marah, sakit hati dan sedih. Ha ha Ha ha .... darimana ku tahu? ya Suhaila suka cerita saat di sekolah ada beberapa teman yang kadang suka nangis, marah, sedih saat bermain, bersendau-gurau atau saat gurunya nge-jokes. Ku melihatnya semacam tidak oke kalau 'moody'nya berlebihan. Ini baru berjalan 3 minggu treatmentnya semoga berhasil. Tapi sadar kalau ini bukan hal yang mengerikan, namanya juga anak-anak. Kita aja yang dewasa sampai umur 50 tahun lebih aja masih susah kontrol suasana hati khan? ☺


Sabtu, 09 Januari 2016

Berada di sebuah anjungan kapal dan ternyata Terrarium itu selama ini adalah .... !!!

Saat itu gelap sekali rupanya salah seorang anjungan kapal mematikan semua lampu dan hanya lampu layar saja yang menyala. Aku terbangun karena gelap memanggil. Saat kuhendak menyalakan lampu seseorang melarangku. Rupanya sedang ada pertemuan. Mereka hendak menyerang pemberontak dan menyelamatkan penduduk di sektor A. Komandan pertama melarangku untuk bercerita ke komandan kedua yang saat ini tengah bertugas di belakang. Pintu anjungan utama di tutup dan semua siap untuk melesat dengan pesawat luar angkasa kecil yang berjumlah 5 buah yang sudah siap ditunggangi; mereka hanya menunggu perintah komandan Pertama. 

Aku duduk tenang dengan kedua anakku, Haila dan Habiba. Tak lama kemudian terdengar sebuah sirine berbunyi. Sepertinya mereka harus segera melesat pergi tapi satu orang bermasalah karena ada pembantu komandan Kedua yang tiba-tiba masuk ke anjungan dan 'bang bang bang!' seorang petugas keamanan perempuan menembak pembantu komandan Kedua dan langsung mereka menjalankan rencana semula seolah tak ada yang terjadi. Semua orang pergi, tinggallah aku sendiri di anjungan bersama anak-anakku. 

... di hadapanku ada sebuah Terrarium berbetuk botol silinder dan berisi bunga bakung warna putih, segar dan merekah. Sebelum komandan pergi dia berpesan untuk merawatnya. tak lama kemudian komandan Kedua masuk anjungan pertama dan menggeledah semua ruangan dan akhirnya mendapatiku bertiga dengan anak-anakku. Aku tenang sekali saat itu. Aku merasa kalau aku takut nanti anak-anakku akan merasa gusar dan rewel. Mereka nampak tenang menikmati sarapan saat Komandan kedua mencecarku denagn banyak pertanyaan. 

- kemana yang lain? 
+ tidak tahu
- sejak kapan anjungan kosong?
+ tidak tahu karena aku sibuk merawat Terrarium2 di balkon

komandan Kedua marah luar biasa dan mengancam akan merusak Terrarium2 itu. Aku pun diam saja. 

- dengan apa kalian komunikasi?
+ dengan layar utama

aku berbohong. aku berkomunikasi dengan Komandan pertama dengan sebuah Terrarium -- bunga bakung warna putih. 

layar utama dirusak oleh Komandan Kedua. mereka memutuskan semua alat komunnikasi dan anjungan mati total gelap gulita dan hanya sinar matahari yang menerangi. Komandan kedua keluar anjungan dan aku merasa lega. kemudian aku lihat bunga Bakung putih dalam Terrarium yang tertutup rapat itu seperti bergerak tertiup angin. Komandan pertama selamat. Ahhh syukurlah. Aku menahan air mata sambil berbicara (dalam hati) kalau Komandan Kedua sudah mengetahui ini semua dan anjungan utama mati total tidak ada supply tenaga dan aku bersama 2 orang anakku tertahan di sini. bisa jadi untuk selamanya. 

tak lama kemudian Bunga bakung itu berwarna sangat terang menyilaukan. diikuti dengan sinar yang kemilau dari Balkon. ternyata Terrarium yang kurawat itu sebuah gate, dari situ Komandan pertama dan kawan-kawan seperjuangannya muncul dan menjemputku dan anak-anakku. 

dan aku terbangun. 
sekian mimpi tanggal 9 januari 2016 ini luar biasa. 
terimakasih  dan maaf belepotan nulisnya
takut diserang lupa hahahaha .... 

Rabu, 15 Mei 2013

Diari Mimpi setahun yang lalu (15mei2012): VasDev

Malam ini tidak bisa tidur. Kepala penuh. Mungkin karena usapan Menthol.
Iseng membuka Diari Mimpi dan menemukan ini. Sebuah mimpi bunga tidur tanggal 15 Mei 2012, setahun yang lalu. 


15 May 2012: diary mimpi

(((begitu bangun tidur, langsung nulis. karena tangan masih ndredeg jadi aku langsung ketik. biar cepet dan ingatan mimpi engga hilang)))

Ami alwi, pamanku, datang ke rumah bawa akuarium besar di taruh di atas lemari putih. Besar. Di dalamnya ada manusia berkostum burung Yang terlihat hanya hidungnya, sedang yang lain tertutup kostum. Dia mengapung dan beratraksi dalam aquarium itu. Aku merasa kasihan. Aku tanya gimana ini bawanya, langsung ami alwi cerita dari harga hingga bawanya dari bandara. si manusia burung dalam air itu ternyata bisa dilipat dalam koper, dan akuariumnya di paket sendiri. Aku takjub. Matanya melihat ke arahku. Dalam. Pada awalnya aku kira dia minta tolong untuk dikeluarkan dari aquarium. Tapi lama-lama dia tersenyum dan mulai beratraksi melolong dalam air. Sangat aneh, manusia burung dalam air yang melolong dan mengeluarkan gelembung udara dari mulutnya. Tidak lama, aku lihat, si manusia burung tadi mengeringkan sendiri aquariumnya dan turun. Aku heran kenapa dia di dalam air terus tapi gak kisut atau keriput. Setelah dia turun aku tanya kedia, namanya Vasdev dia bilang dia orang keturunan hindi yang tinggal di pedalaman Amerika Utara. Setelah topeng di lepas terlihat wajahnya, kuning langsat kemerahan seperti orang Indian, hidung mancung, dan bibir yang tipis serta punya mimik orang India. Perpaduan antara Indian dan India.good-looking. 
Dia istirahat di tempat tidur di kamarku, sementara aku main dengan anak perempuanku, Suhaila. Tapi dia tidak bisa lepas pandangan dariku. Tanpa kostum dan hanya menggunakan kain coklat dililit seperti pakaian haji, dia terpulas sambil arah wajah masih  menatapku. Adikku, Nayah pun heran kok kita saling pandang. 
Suatu sore, dia pamit untuk pulang. Barang-barang dia dari mulai aquarium dan kabel-kabel sudah rapi di paket. Aku sedih saat membayangkan dia harus masuk koper kecil lagi untuk kemudian masuk aquarium dan beratraksi di dalamnya selama berhari-hari. Bayangkan! berhari-hari!

"jangan pulang dulu" kataku
"kenapa?" tanyanya 
"kasihan ga tega kamu mengulangi atraksi itu lagi" jawabku
"sudah terbiasa dari sejak lahir" jawabnya. 

sekali lagi matanya seolah membelaiku. 

kemudian berminggu-minggu aku tidak melihatnya. Kangen juga. Sampai suatu hari, aku Suhaila dan suamiku pergi keluar makan ke sebuah restoran. Suamiku sempat berdebat dengan sama pelayan restoran karena waktu minta kursi khusus untuk Suhaila tidak dikasih dengan alasan tidak ada kursi untuk batita. Sementara aku sibuk menyiapkan makanan untuk anakku. Dari kejauhan aku lihat ada rombongan pemuda mendekat. Kira-kira sepuluh orang. Salah satunya aku kenal. Aku lihat tak berkedip. berdegup kencang.

Siapa mereka? tanya suamiku.
Aku engga jawab, cuma menganga aja heran kok ada dia lagi.
Suara suamiku memanggil namaku, sayup sayup. seolah mata Vasdev menghipnotis, aku hendak lari ke arahnya. tapi terhenti karena teringat anakku. Aku langsung balik ke haila dan menggendongnya. Aku masih dengar suara suamiku membentak. 

siapa dia?!

Sebelum aku sempat menjawab, Vasdev sudah berada dihadapanku. Dengan pandangan yang sama saat kita bertemu. Aku dan anakku dipeluknya erat-erat dan meninggalkan tempat itu.

Lama kemudian, suatu hari, aku bangun di sebuah pagi, hujan rintik-rintik, dan melihat vasdev sedang menyiram pohon palem di dekat pintu rumah. Kita menikah.


((((aku terbangun, ternyata ini cuma mimpi))))